Biasanya kalau saya ada masalah berat yang benar-benar membuat saya buntu, dan tidak melihat ada sumber dan pilihan, maka satu-satunya cara adalah tafakur.
Saya akan menyendiri, berzikir sebanyaknya, mengubah perasaan di hati menjadi 360 darjah.
Saya tidak akan berhenti selagi sebuah perasaan halus yang sebak, haru dan begitu indah mula mengalir mengisi kolam hati.
Hanya dengan cara ini saya boleh mengubah pusat terdalam dari medan aura saya, yang mana perubahannya akan memberikan perubahan juga pada masalah yang memberati hati saya tadi.
Cuma... Perasaan halus yang saya cari sentiasa tidak bakal hadir jika ego saya masih ada. Di mana saya merasa masih kuat, masih memiliki, masih pintar dan lain-lain claim keegoan.
Kalau sudah pasrah, tidak lagi merasa punya apapa, tiada lagi ilmu, daya upaya, dan sebagainya barulah perasaan halus itu hadir.
Efeknya memberikan rasa DAMAI. Perasaan damai ini menghapuskan rasa berat pada masalah, rasa takut pada orang, rasa risau pada masa depan, serta apapun perasan negatif yang menghalang kemajuan.
Selalu dalam kejadian-kejadian hidup saya terjadi peristiwa di mana setelah mengubah suasana hati saya 360 darjah maka kondisi hidup yang saya tidak senangi akan ikut berubah.
Berkali-kali mengalami membuat saya dengan yakin menyimpulkan bahawa, kehidupan ini, adalah benar-benar hasil daripada vibrasi energi yang memancar dari hati kita.
Kehidupan ini tidak mengenal warna kulit, jenis bahasa mulut, bangsa mahupun agama. Kehidupan ini hanya merespon bahasa hati. Iaitu perasaan-perasaan kita.
Kalau alam ini boleh bicara, ia akan mengatakan,
“Your feeling is your real praying”.
“Perasaanmu adalah doamu yang sesungguhnya”.
Jika hidup terasa menekan, pasti hati sedang memancarkan energi-energi yang tidak harmoni. Jadi kita harus masuk ke dalam diri, lihat apa perasaan-perasaan tersebut, ubah sehingga jadi positif. Maka hidup juga akan ikut positif.
Masalah yang sering orang hadapi adalah, dia merasa sudah mengubah hatinya, namun hidupnya belum memberi respon positif.
Di mana silapnya?
Oh mudah. Yang dia ubah itu masih level fikiran. Belum sampai ke level hati. Mengubah rasa hati yang terdalam itu tidak cukup dengan ‘management fikiran’. Tidak cukup.
Hati itu wilayah Tuhan. Dengan terhubung kepada ketuhanan barulah sang hati memberi respon.
Lalu caranya bagaimana?
Kalau versi saya... Tanamlah ke dalam hati, akan kebesaranNya, keagunganNya, kekuasaanNya, dan semua kesempurnaanNya sehingga timbul rasa tunduk dan cinta padaNya.
Dengan cara inilah hati akan merespon. Timbullah rasa damai. Damai yang akan mengubah suasana hidup menjadi lebih indah luar biasa.
Silakan share. Always free.
... Love no Limit ...
- Master Umar Paranorms
No comments:
Post a Comment