Your Magic Blog: Spiritual VS Material

Sunday, 9 October 2011

Spiritual VS Material

Salam :)

Mari kita mengkaji ilmu materialisasi tingkat tinggi. Apa itu ilmu materialisasi? Ia adalah ilmu mewujudkan apa yang ada difikiran ke alam nyata. Sudah banyak kali perkara ini saya sebutkan pada artikel-artikel sebelum ini. Mudah-mudahan anda sudah membacanya agar semakin tinggi kefahaman kita bersama mengenainya.

Orang alim dulu-dulu sangat memberatkan ilmu kerohanian. Zikir dilakukan secara rutin dan dalam tempoh yang lama. Mereka tidak pernah belajar ilmu materialisasi namun pencapaian material ( harta benda ) mereka sangat luar biasa. Bagaimana orang spiritual boleh melakukan materialisasi dengan begitu mudahnya?

Ilmu materialisasi zaman ini diajarkan kebanyakan menggunakan energy dari cakra bawah, iaitu cakra mental dan cakra emosi. Apa saja hajat dibayangkan secara detail dan jelas difikiran. Apa yang wujud secara energy di minda kita akan mencari bentuknya di alam realiti. Ini adalah hukum alam yang telah ditentukan sedemikian rupa oleh Allah sebagai The Great Creator.

Wali-wali dan orang-orang dulu-dulu tidak belajar secara khas teknik visualisasi atau teknik membayangkan. Namun mereka boleh melakukan materialisasi dengan begitu hebat sekali. Emas saiz gunung boleh dijelmakan, mata air boleh memancut dari batu yang keras, atau dari pasir yang tandus, pokok boleh berbuah dalam sekelip mata, gunung boleh hilang entah ke mana dengan perintahnya dan macam-macam lagi kehebatan. Itu kita gelar sebagai keramat para wali, tapi sebenarnya itu juga adalah ilmu materialisasi namun pada tahap yang sudah sangat tinggi.

Bagaimana mereka boleh melakukan hal ini, padahal mereka tidak belajar ilmunya, melainkan hanya latihan rohani murni mendekatkan diri kepada Allah semata-mata tanpa ada niat lain?

Ketika batin sedang berzikir, semakin dalam dan semakin dalam, gelombang minda juga semakin dalam sehingga ke tahap Alpha-Theta. Pada tahap ini, gelombang minda sangat dekat dengan getaran alam sehingga apa saja bayangan yang terlintas difikiran sangat mudah direspon oleh mekanisme alam untuk menjelma ke alam 3 dimensi. 

Suasana jiwa pezikir jauh lebih unik daripada apa yang dapat saya gambarkan dengan kata-kata. Keadaan yang saya sebutkan di atas hanyalah gambaran proses mudah yang mengaitkan antara spiritual dan materialisasi. Sekurang-kurangnya boleh memotivasikan kita untuk semakin rajin berzikir. Mudah-mudahan nanti daripada motivasi materialisasi boleh meningkat menjadi motivasi iman semata-mata.

Jadi mari kita rajin-rajin berzikir mulai sekarang.


Allah berfirman: “berzikirlah sebanyak-banyaknya, agar kamu beruntung.” (QS. Al-Jum’ah: 10)



Salam kasih dan sayang :)



3 comments:

  1. Alhamdulillah dan syukur pada Allah atas nikmat pemberian ilmuNya kepada tn paranorms. Syukur yang tidak terhingga saya ucapkan dan tn paranorms juga sering memberikan kasih dan sayangnya kepada kami semua... dalam bentuk ilmu terus disalurkan kepada kami semua dan kami doakan agar tn paranorms senantiasa diberikan kesihatan yang terbaik dan rezeki yang tidak putus-putus..... Jazakumullah Tn Paranorms.:)

    ReplyDelete
  2. Terima kasih tuan... Tazkirah tuan memang melekat di hati... Insyaallah sentiasa cuba memperbaiki diri ke arah yang lebih baik...

    ReplyDelete
  3. sama2 tn2...alhamdulillah semua yg baik adalah dr Allah. sy hanyalah penyalur yg lebur dalam bayanganNya yang agung :)

    ReplyDelete

BAHAGIA DAN BERLIMPAH

BAHAGIA DAN BERLIMPAH Kondisi hidup mengikuti kondisi hati. Di sini, hati mewakili emosi dan perasaan. Perasaan itu sifatnya magnetik. Ia ...